CHSI (Catatan Hati Seorang Insinyur)
Haloooo cuy *dih adminnya sok asik banget*
Apa kabar setelah setaun ga posting nih., dikarenakan banyaknya kegiatan ospek mulai dari PK2 Universitas Brawijaya, Krida Fakultas, Krida Jurusan, s/d Pengabdian Masyarakat (KKM). jadi waktu tersita karena ospek dah pokoknya.
sekarang itu gua lagi sibuk bener buat kuliah dan ngejar cita-cita seperti peribahasa Berakit-rakit ke hulu, Berenang-renang keputihan. ~keknya ada yang salah
ohiya sebelumnya kan abis lebaran gua mau minta maaf atas kesalahan yang selama ini admin lakukan (Cowo emang selalu salah) #hikks
Kali ini gua mau posting tentang sedikit curhatan ditambah dengan harapan kemudian dikeringkan lalu angkat dan tiriskan *lu kate naget oplosan*
tapi gua mau kasih penjelasan dulu kenapa gua buat postingan kali ini kok judulnya aneh
Pertanyaan Yang Biasanya Terlintas:
Q: kok judulnya kayak sinetron yang sering tayang di channelHBO TV itu cuy?
A: Iya soalnya orang tua tetangga seneng nonton film itu
Q: Ceritanya kalau dijadiin buku mau diterbitin dimana?
A: Di Timur lah, kalau terbenam baru dibarat
Q: Kira kira targetnya untuk pembaca apa?
A: Yaaaaa kira kira 9 dari 10 orang yang baca, hanya 1 yang bebas ketombe *Apaaan?!?*
Oke cukup penjelasan yang ga jelasnya, langsung ke pembahasan yaaa
Cekidootss
Hmm yang mau gua curhatin pada episode pertama ini tentang menjadi anak perantauan/ derita anak kos
awalnya nih yak gua pikir jadi anak perantauan itu bebas banget, jadi lu bisa mulai kehidupan lu dengan cara lu sendiri dari mulai mandi jadi tayammum, ditilang polisi tapi polisinya yang nyogok, sampe mie ayam sumpitnye pake lidi iqro. jadi terserah lu mau ngeekspresiin diri lu kayak apa.
tapi ternyata salaaah banget berooo.. justru yang lu rasain itu berbanding terbalik dengan yang lu ekspektasiin lho, malahan lu bakal homesick parah contohnya dari mulai penantian pulang yang sangat panjang, kerinduan akan rumah dan orang tua yang tak terbendung, sampai rasa hampa dan dingin menyelimutiku saat tidur, aku kira kenapa ternyata aku ketiduran dalam kulkas.
Biasanya selain merenung, kerjaan anak perantauan tuh dengerin playlist-playlist yang bisa ngebawa suasana kangennya rumah ke tempat kos, misalnya lagu daerah padang Kampuang nan Jauh dimato, Home-Michael Buble, Dewa-Kangen. bahkan juga ada yang dengerin lagunya Susu Murni Nasional
Jadi anak perantauan mungkin di awal bulan pertama sulit banget beradaptasi, apalagi gua sendiri tinggal di kota yang tingkat derajat dinginnya melebihi sikap dinginnya doi ke gua #JLEEBB *Ba Dum Cesss*
Cobaan pertama jadi anak perantauan gua harus beradaptasi dengan suhu, kemudian lingkungan sekitar, dan yang terakhir harus bisa buat seimbangin ekosistem.. "maksudnyaaa??" *tauu ahh nanya mulu nih, pembacanya ga peka banget siiiiiii*
Pas jadi anak kos nih, pasti dan akan lu ngerasaain yang namanya tanggal tua atau kiriman dari orang tua masih macet, dan itu sumpah rasanya tiap hari lu mesti harus breakfastnya ala bangsawan britania raya nasi pake momogi jagung. atau sekalinya lunch mewah paling bisalah makan seafood sekali-kali, dengan menu oseng-oseng belut listrik atau mie instan campur kaviar.
lanjut topik pembahasan
2. Kok penakut??? maksudnyaa
3. Hemat?
Ini nih yang paling wajibb.. hemaaat,, gilee gua jadi anak kos yang tinggal di negara dengan kekayaan 10 ribu trilyun lebih, tapi duit di dompet cuma ada 10 ribu rupiah. Tapi lama kelamaan gua jadi cowok yang hemat kok, saking hematnya aja kalau abis buang angin langsung diirup lagi biar ga mubazir.
4. Yang terakhir kenapa pemilih?
Bingung kaan apa hubungan gambar yakuult sama lebih pemilih??? soalnya gua sebagai anak kos nggak gampang percaya kalau Yakult itu mengandung bakteri baik. Nggak mau naif. Kenalan dulu, baru gue bisa menilai dia baik atau nggak.
That's a great quote
And then yang terpenting dari merantau itu, kita pasti bisa mengerti betapa sangat amat berharganya waktu kita saat berjumpa dengan keluarga yang berada di kampung halaman *ceritanya homesick*
Apa kabar setelah setaun ga posting nih., dikarenakan banyaknya kegiatan ospek mulai dari PK2 Universitas Brawijaya, Krida Fakultas, Krida Jurusan, s/d Pengabdian Masyarakat (KKM). jadi waktu tersita karena ospek dah pokoknya.
sekarang itu gua lagi sibuk bener buat kuliah dan ngejar cita-cita seperti peribahasa Berakit-rakit ke hulu, Berenang-renang keputihan. ~keknya ada yang salah
ohiya sebelumnya kan abis lebaran gua mau minta maaf atas kesalahan yang selama ini admin lakukan (Cowo emang selalu salah) #hikks
Kali ini gua mau posting tentang sedikit curhatan ditambah dengan harapan kemudian dikeringkan lalu angkat dan tiriskan *lu kate naget oplosan*
tapi gua mau kasih penjelasan dulu kenapa gua buat postingan kali ini kok judulnya aneh
Pertanyaan Yang Biasanya Terlintas:
Q: kok judulnya kayak sinetron yang sering tayang di channel
A: Iya soalnya orang tua tetangga seneng nonton film itu
Q: Ceritanya kalau dijadiin buku mau diterbitin dimana?
A: Di Timur lah, kalau terbenam baru dibarat
Q: Kira kira targetnya untuk pembaca apa?
A: Yaaaaa kira kira 9 dari 10 orang yang baca, hanya 1 yang bebas ketombe *Apaaan?!?*
Oke cukup penjelasan yang ga jelasnya, langsung ke pembahasan yaaa
Cekidootss
Hmm yang mau gua curhatin pada episode pertama ini tentang menjadi anak perantauan/ derita anak kos
awalnya nih yak gua pikir jadi anak perantauan itu bebas banget, jadi lu bisa mulai kehidupan lu dengan cara lu sendiri dari mulai mandi jadi tayammum, ditilang polisi tapi polisinya yang nyogok, sampe mie ayam sumpitnye pake lidi iqro. jadi terserah lu mau ngeekspresiin diri lu kayak apa.
tapi ternyata salaaah banget berooo.. justru yang lu rasain itu berbanding terbalik dengan yang lu ekspektasiin lho, malahan lu bakal homesick parah contohnya dari mulai penantian pulang yang sangat panjang, kerinduan akan rumah dan orang tua yang tak terbendung, sampai rasa hampa dan dingin menyelimutiku saat tidur, aku kira kenapa ternyata aku ketiduran dalam kulkas.
Biasanya selain merenung, kerjaan anak perantauan tuh dengerin playlist-playlist yang bisa ngebawa suasana kangennya rumah ke tempat kos, misalnya lagu daerah padang Kampuang nan Jauh dimato, Home-Michael Buble, Dewa-Kangen. bahkan juga ada yang dengerin lagunya Susu Murni Nasional
Cobaan pertama jadi anak perantauan gua harus beradaptasi dengan suhu, kemudian lingkungan sekitar, dan yang terakhir harus bisa buat seimbangin ekosistem.. "maksudnyaaa??" *tauu ahh nanya mulu nih, pembacanya ga peka banget siiiiiii*
Pas jadi anak kos nih, pasti dan akan lu ngerasaain yang namanya tanggal tua atau kiriman dari orang tua masih macet, dan itu sumpah rasanya tiap hari lu mesti harus breakfastnya ala bangsawan britania raya nasi pake momogi jagung. atau sekalinya lunch mewah paling bisalah makan seafood sekali-kali, dengan menu oseng-oseng belut listrik atau mie instan campur kaviar.
lanjut topik pembahasan
MANDIRI
Yaap itulah langkah awal dan pandangan yang harus bisa gua lakukan sebagai seorang perantauan yaitu mandiri. lakuin dari mulai hal-hal kecil aja seperti beres-beres kamar, sampai hal besar seperti manajemen waktu, manajemen perilaku, dan manajemen syariah *kok kayak jurusan kuliah yak*
Mandiri itu bukan mandi sendiri lho yaa *lawakan jaman pa esbeye waktu masih ngekodein bu ani*
Tapi mandiri itu adalah mempunyai inisiatif untuk menempatkan segala sesuatunya dengan sendiri sesuai kodrat dan norma yang berlaku ^^Widiih adminnya tumben bijak^^ #tepukktangan prok prok prokk
Jujur aja nih ya, setelah jadi anak kos kepribadian gua tuh jadi lebih mandiri, penakut, hemat dan jadi agak pemilih juga sih
1. Kenapa dibilang Mandiri?
Semenjak jadi anak kos gua jadi lebih mandiri, saking mandirinya nih kalo berak ceboknya aja pake tangan sendiri
2. Kok penakut??? maksudnyaa
Iyalaah penakut, karena gua penakut banget kalau lagi tidur aja gua ga berani buka mata..
3. Hemat?
Ini nih yang paling wajibb.. hemaaat,, gilee gua jadi anak kos yang tinggal di negara dengan kekayaan 10 ribu trilyun lebih, tapi duit di dompet cuma ada 10 ribu rupiah. Tapi lama kelamaan gua jadi cowok yang hemat kok, saking hematnya aja kalau abis buang angin langsung diirup lagi biar ga mubazir.
4. Yang terakhir kenapa pemilih?
Bingung kaan apa hubungan gambar yakuult sama lebih pemilih??? soalnya gua sebagai anak kos nggak gampang percaya kalau Yakult itu mengandung bakteri baik. Nggak mau naif. Kenalan dulu, baru gue bisa menilai dia baik atau nggak.
Nah itu dia alasan kenapa gua itu orangnya mandiri,penakut, hemat, dan pemilih.. hehe
Ampuun jendraal, ini kan just for fun ajaaa
Lanjut pembahasan
kali ini gua serius, menurut novel karya Habiburrahman El Shirazy yang berjudul negeri 5 menara. ada kata-kata motivasi dari Imam Syafii yang begitu dahsyatnya
Orang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halaman
tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang
merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan
berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.
tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang
merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan
berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.
Merantaulah, gapailah setinggi-tinggi impianmu. Bepergianlah, maka ada lima keutamaan untukmu, Melipur duka dan memulai penghidupan baru, Memperkaya budi, pergaulan yang terpuji,Serta meluaskan ilmu.
Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan
jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, 'kan keruh menggenang.
Singa jika tak tinggalkan sarang tak akan dapat mangsa
anak panah jika tidak tinggalkan busur tak akan kena sasaran
Jika matahari diorbitnya tidak bergerak dan terus diam
tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang
Bijih emas bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang
kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika di dalam hutan
Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan
jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, 'kan keruh menggenang.
Singa jika tak tinggalkan sarang tak akan dapat mangsa
anak panah jika tidak tinggalkan busur tak akan kena sasaran
Jika matahari diorbitnya tidak bergerak dan terus diam
tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang
Bijih emas bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang
kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika di dalam hutan
That's a great quote
And then yang terpenting dari merantau itu, kita pasti bisa mengerti betapa sangat amat berharganya waktu kita saat berjumpa dengan keluarga yang berada di kampung halaman *ceritanya homesick*
Sekian dulu kawan Catatan Hati Seorang Insinyur kali ini . nanti masih ada versi keduanya kok:D
nice gan ane suka judulnya :v
BalasHapushahaha keren artikel nya gan, lanjutkan !!!!
BalasHapusbeda dari yang laen, kreatiff hahaha
BalasHapusmenarik banget gan.. ayo lanjutkan !! hehe
BalasHapusIni tulisan kreatif banget, Aku suka, lanjutkan postingan lagi ya?
BalasHapusYang jelas di perantauan itu asik banget,....saya sendiri mengalami menjadi anak perantauan yang nebeng tinggal di rumah saudara,...banyak cerita sebenarnya dari situ,...terimakasih atas postingannya,...saya jadi punya bahan mengeksplorasi untuk posting tulisan di blog nantinya,...sukses selalu :) :) :)
BalasHapuswah ... terima kasih atau dalam bahasa jepun nya arigatou
BalasHapussalam dari http://nn-game.blogspot.com/
Haha, keren gan artikelnya.... bikin saya ketawa sekaligus info yang menarik nih, wkwkwk
BalasHapusmerantau jadi anak kost...duite mepet..binggung ...hehehe
BalasHapussemoga sukses...
saya anak kost, cocok nih artikelnya, bagus dan menarik untuk dibaca, very interesting :)
BalasHapuswakakakakak ngacoooo benerrr
BalasHapusKeren nih adminnya, kocak.. Gue suka gaya loe.. :D. .nggambarin banget deritanya anak kos (kek gue).. Lanjutkan menulismu nak.. :p
BalasHapussumpeeh ancur gilaaaaaaa, ngakak parah sob wkwkwwk
BalasHapusVersi kedua nya mana?
BalasHapuskerwn nih adminnya lanjutkan berkarya min
BalasHapusrasakan bermain secara online di AJOQQ
BalasHapusmin dp. 15ribu
min wd. 15ribu
coba daftar, main dan menangkan hingga ratusan juta
jadilah pemenang di AJOQQ